*6:1-2 anak-anak laki-laki Allah Ada banyak sekali tafsiran tentang arti ‘anak-anak laki-laki Allah’. Kebanyakan tafsiran dapat dikelompokkan dalam dua alternatif: 1) Anak-anak Allah yang dimaksud adalah malaikat-malaikat yang memihak iblis dalam pemberontakannya, lalu dihukum Allah dan dibuang ke dunia ini. Malaikat-malaikat itu sekarang disebut roh-roh jahat atau setan-setan. Kalau demikian, mungkin roh-roh itu menjelma menjadi laki-laki, lalu mengawini gadis-gadis tersebut. Pendukung tafsiran ini memakai Yud. 1:6 sebagai landasan tafsir mereka. Kemungkinan lainnya, 2) Anak-anak Allah yang dimaksud adalah keturunan Set. Ini sesuai dengan kebanyakan ayat di PL yang menyebut bahwa bangsa Israel— yang semuanya keturunan Set— adalah ‘anak-anak Allah.’ Di Kel. 4:22, bangsa Israel juga disebut ‘anak sulung’ Allah. Namun, sebenarnya tafsiran 1) dan 2) tidak sejalan dengan Ayb. 1:6 dan 2:1 di mana frasa yang sama digunakan. Kesimpulannya, kita harus mengakui bahwa memang tidak ada informasi yang cukup untuk memastikan arti mana yang paling tepat (Ul. 29:29).
†6:4 Nefilim Kata ini langsung diserap dari bahasa Ibrani, dan artinya tidak dapat dipastikan. Dalam bahasa Ibrani, ayat ini tidak langsung mengatakan bahwa Nefilim adalah hasil perkawinan campur antara manusia dengan ‘anak-anak Allah’ (ayat 2). Namun, hal itu memang dapat dianggap sebagai dampak yang tersirat. Nefilim sering ditafsirkan sebagai manusia raksasa, tetapi bisa juga berarti ‘orang perkasa’ saja, tergantung tafsiran yang dipilih di ayat 2. Artinya, Nefilim bisa berarti orang kuat yang sangat jahat, atau orang kuat yang baik (seperti pendekar).
‡6:14 kayu pilihan Dalam bahasa Ibrani, jenis kayu ini disebut ‘ gofir’. Kayu gofir tidak lagi dikenal dan sekarang tidak diketahui pohon apakah gofir itu. Namun, makna terpenting yang perlu disampaikan adalah bahwa pada zaman itu, kayu yang dimaksud merupakan kayu yang paling cocok untuk pembuatan kapal dibandingkan jenis kayu yang lain.
§6:14 ter Ter adalah bahan hitam yang sekarang digunakan untuk aspal. Ter akan mencair bila dibakar. Sesudah dingin kembali, ter menjadi kental dan lengket melekat.