14
Kemampuan rohani bertujuan untuk menguatkan jemaat
1 Oleh karena itu, utamakanlah kasih setiap waktu, dan berusahalah sungguh-sungguh untuk menerima kemampuan rohani, terutama kemampuan menyampaikan pesan Allah.✡ 1Kor. 11:4 CK 2 Saya berkata begitu karena orang-orang yang mempunyai kemampuan rohani untuk berbicara dalam bahasa lain biasanya tidak menyampaikan sesuatu yang bisa dimengerti orang lain. Melalui Roh Kudus, mereka hanya berbicara kepada Allah tentang hal-hal yang dimengerti oleh Allah saja. 3 Sebaliknya, orang-orang yang menyampaikan pesan dari Roh Allah bisa berbicara kepada orang lain untuk menguatkan, memberi dorongan, dan menghibur mereka. 4 Orang yang berbicara dalam bahasa lain sesuai pimpinan Roh Kudus biasanya hanya menguatkan diri sendiri, sedangkan orang yang menyampaikan pesan dari Roh Allah bisa menguatkan seluruh jemaat.
5 Saya senang bila kamu semua mendapat kemampuan rohani untuk berbicara dalam bahasa lain. Tetapi saya lebih menginginkan agar kamu bisa menyampaikan pesan dari Roh Allah. Orang yang memiliki kemampuan itu lebih diperlukan dalam jemaat daripada yang berbicara dalam bahasa lain. Orang yang berbicara bahasa lain baru akan berguna jika ada anggota yang mempunyai kemampuan rohani untuk menerjemahkan bahasa itu, karena dengan demikian seluruh jemaat bisa dikuatkan melalui pesan yang disampaikannya.
6 Saudara-saudari, percuma saja kalau saya datang kepada kalian dan menggunakan kemampuan rohani untuk berbicara dalam bahasa lain yang tidak kalian mengerti! Saya hanya akan berguna bagi kalian bila sesuai tuntunan Roh Allah saya berbicara dalam bahasa yang kalian mengerti untuk mengajar, menyampaikan pesan Allah, menjelaskan suatu pengetahuan, atau menyatakan sesuatu yang membuka wawasan baru. 7 Benda mati pun, misalnya suling atau gitar, kalau dibunyikan dengan asal-asalan tidak akan mengeluarkan nada yang bisa dipahami. 8 Atau terompet militer, kalau ditiup asal-asalan, para tentara tidak akan paham sinyal perang yang diberikan. 9 Nah, terlebih lagi manusia! Kalau kamu berbicara bahasa lain dengan pimpinan Roh Allah, tetapi kata-katamu tidak bisa dimengerti, bagaimana hal itu akan berguna bagi pendengar? Kamu seperti berbicara kepada angin saja.
10 Memang ada banyak sekali bahasa di dunia, dan setiap bahasa bermakna bagi orang-orang yang menggunakannya. 11 Tetapi kalau saya tidak mengerti bahasa seseorang, maka saya menjadi orang asing bagi dia, dan dia pun orang asing bagi saya. 12 Demikian juga dengan kamu. Karena kamu sangat menginginkan kemampuan rohani dari Roh Kudus, sebaiknya kamu berdoa dengan sungguh-sungguh supaya kamu diberi kemampuan yang lebih diperlukan untuk menguatkan jemaatmu.
13 Jadi, orang yang mempunyai kemampuan rohani untuk berbicara dalam bahasa lain hendaklah berdoa supaya diberi kemampuan untuk menerjemahkannya juga. 14 Kalau saya berdoa dalam bahasa lain sesuai pimpinan Roh Kudus, yang berdoa hanya roh saya, sedangkan pikiran saya diam. 15 Maka, saya memutuskan bahwa ketika saya berdoa, saya akan melibatkan roh dan pikiran. Waktu saya menyanyikan pujian, saya akan melibatkan roh dan pikiran juga. 16 Sebab kalau kita memuji Allah dengan roh kita, yaitu memakai kemampuan berbicara bahasa lain, pendengar tidak akan bisa turut memuji Allah atau mengucapkan “Amin” atas ucapan syukur itu, karena mereka tidak mengerti. 17 Sekalipun isi ucapan syukur itu sangat baik, para pendengar tidak akan dikuatkan.
18 Saya bersyukur kepada Allah bahwa saya mendapat kemampuan rohani berbicara bahasa lain lebih daripada kamu semua. 19 Namun dalam pertemuan jemaat, saya lebih suka mengucapkan lima kata yang bisa dimengerti daripada ribuan kata dalam bahasa lain, supaya para pendengar dikuatkan oleh ajaran saya.
20 Saudara-saudari, tentang hal ini janganlah berpikir seperti anak-anak, tetapi jadilah dewasa! Sebaliknya tentang kejahatan, jadilah seperti bayi. 21 Sebab mengenai penggunaan bahasa asing, ada tertulis dalam Firman TUHAN,* Firman TUHAN Secara harfiah: hukum Taurat. Dalam bahasa Yunani, kata itu juga dipakai dengan arti luas yang meliputi seluruh PL.
“Dengarkanlah perkataan TUHAN, ‘Dengan memakai bangsa-bangsa asing yang mengalahkan bangsa Israel
Aku akan berbicara kepada bangsa yang keras kepala ini.
Biarpun pesan-Ku akan disampaikan kepada mereka dalam bahasa asing,
mereka tetap tidak akan mendengarkan Aku!’ ”† Kutipan dari kitab Yesaya Kutipan ini berasal dari Yes. 28:11-12, tetapi bukan dari LXX atau terjemahan harfiah teks Ibraninya. Paulus memberi arti kedua ayat tersebut sambil meringkas makna dari konteks pasal Yes. 28.
22 Dari Firman itu kita tahu bahwa kemampuan rohani berbahasa lain lebih cocok dipakai terhadap orang-orang yang keras kepala dan menolak percaya kepada TUHAN, tetapi kurang berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebaliknya, kemampuan rohani untuk menyampaikan pesan Roh Allah sangat berguna bagi orang yang sudah percaya, dan kurang cocok bagi mereka yang belum percaya. 23 Apalagi, kalau ada beberapa orang yang baru masuk ke dalam pertemuan jemaat kalian, dan kamu semua berbicara dalam berbagai bahasa lain, pastilah mereka pikir kalian gila! 24 Tetapi seandainya kamu semua menyampaikan pesan dari Roh Allah, lalu ada seorang yang belum percaya atau belum mengerti masuk ke dalam pertemuan kalian itu, maka hal-hal yang kalian sampaikan akan menyatakan dosa-dosanya, dan dia akan merasa tertegur oleh semua yang kalian katakan. 25 Rahasia-rahasia dalam hatinya juga akan dinyatakan, sehingga akhirnya dia berlutut menyembah Allah serta mengaku, “Allah benar-benar bersama kalian!”
Pertemuan jemaat harus teratur agar saling menguatkan
26 Jadi Saudara-saudari, inilah kesimpulan dari semuanya: Waktu kalian berkumpul, hendaklah setiap orang terlibat sesuai kemampuan rohani masing-masing, misalnya membawakan nyanyian, mengajar, menyatakan sesuatu yang membuka wawasan baru, berbicara bahasa lain sesuai pimpinan Roh Kudus, atau menerjemahkan pesan dalam bahasa lain itu. Tujuan dari semuanya itu haruslah untuk saling menguatkan. 27 Kalau ada yang ingin berbicara kepada jemaat dengan menggunakan kemampuan rohani berbahasa lain, maka hanya diperbolehkan dua atau paling banyak tiga orang saja. Hendaklah mereka bergiliran, dan harus ada yang bisa menerjemahkan kata-kata mereka. 28 Kalau tidak ada anggota jemaat yang mempunyai kemampuan rohani untuk menerjemahkan, maka orang yang ingin menggunakan kemampuan berbahasa lain tidak boleh bicara dalam pertemuan. Biarlah dia memakai kemampuan itu untuk berbicara secara pribadi kepada Allah tanpa bersuara.
29 Tentang orang-orang yang punya kemampuan rohani menyampaikan pesan dari Allah: Hanya dua atau tiga orang saja yang boleh berbicara dalam satu pertemuan. Dan hendaklah saudara-saudari yang lain menilai apa yang mereka katakan. 30 Tetapi kalau Allah menyatakan sesuatu kepada salah satu anggota yang lain, maka orang yang sedang bicara harus diam, supaya pesan Allah disampaikan secara teratur. 31 Dengan demikian, semua yang mempunyai kemampuan menyampaikan pesan dari Allah mendapat kesempatan satu per satu, sehingga semua yang hadir menerima pengajaran dan dikuatkan. 32 Setiap orang yang mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan Allah sanggup mengendalikan diri dan sabar menunggu waktunya berbicara. 33 Sebab Allah tidak menginginkan kekacauan. Dia menghendaki segala sesuatu berlangsung dengan teratur.
Sesuai dengan tata cara yang dilakukan dalam semua perkumpulan jemaat umat Allah, 34 hendaklah kaum perempuan berdiam diri dalam pertemuan ibadah. Para istri tidak diizinkan langsung berbicara, karena mereka berada di bawah pimpinan suami masing-masing, seperti yang dikatakan dalam hukum Taurat.‡ pimpinan suami … Taurat Perintah Paulus ini ditujukan kepada seluruh kaum perempuan. Sesuai hukum Taurat, perempuan yang belum menikah masih berada di bawah pimpinan ayahnya (Bil. 30). 35 Kalau seorang istri ingin menanyakan sesuatu, hendaklah dia bertanya kepada suaminya di rumah, karena tidak sepatutnya perempuan berbicara di dalam ibadah.
36 Kalau ada di antara kalian yang tidak senang dengan ajaran-ajaran saya tadi, ingatlah bahwa bukan kalian yang pertama menerima ajaran dari Allah, dan bukan kalian saja yang menjadi pengikut Kristus! Hendaklah kalian mengikuti kebiasaan jemaat Kristus di tempat-tempat lain juga. 37 Kalau kamu merasa dirimu mempunyai kemampuan rohani untuk menyampaikan pesan Allah atau dituntun oleh Roh Allah, tentu kamu sependapat bahwa perintah-perintah yang saya tuliskan di atas berasal dari TUHAN. 38 Tetapi kalau ada di antara kalian yang tidak setuju terhadap ajaran-ajaran itu, jangan pedulikan dia!
39 Jadi Saudara-saudari, hendaklah kalian masing-masing berdoa sungguh-sungguh agar diberi kemampuan rohani untuk menyampaikan pesan Allah. Dan jangan melarang saudara seimanmu untuk menggunakan kemampuan rohani berbahasa lain. 40 Tetapi semuanya harus dilakukan dengan penuh hormat dan teratur.
✡14:1 1Kor. 11:4 CK
*14:21 Firman TUHAN Secara harfiah: hukum Taurat. Dalam bahasa Yunani, kata itu juga dipakai dengan arti luas yang meliputi seluruh PL.
†14:21 Kutipan dari kitab Yesaya Kutipan ini berasal dari Yes. 28:11-12, tetapi bukan dari LXX atau terjemahan harfiah teks Ibraninya. Paulus memberi arti kedua ayat tersebut sambil meringkas makna dari konteks pasal Yes. 28.
‡14:34 pimpinan suami … Taurat Perintah Paulus ini ditujukan kepada seluruh kaum perempuan. Sesuai hukum Taurat, perempuan yang belum menikah masih berada di bawah pimpinan ayahnya (Bil. 30).